TEKNOLOGI DAN ALGORITMA
PENJADWALAN DISK
Sistem Operasi – 12 . 4A. 02
1. Alfiah
Nur Hudayani 12162346
2. Amelia
Futikha 12162541
3. Fachri
Abdillah S 12162346
4. Novi
Purwaningtia 12162046
5. Perwito
Fadhli 12162589
6. Ramadhanty
Utami A 12162222
Program Studi Manajemen Informatika
AMIK BSI Jakarta
Jakarta
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komputer sudah menjadi salah satu kebutuhan primer di
masa ini bagi beberapa kalangan. Semakin hari, kebutuhan pengguna semakin
meningkat. Komputasi yang dilakukan akan semakin banyak dan kompleks. Sistem
operasi harus dapat mengontrol penggunaan perangkat keras dan lunak secara
efisien. Salah satu perangkat keras nya adalah disk drives.
Disk drives dituntut
untuk memiliki akses waktu yang cepat dan bandwidth
yang besar untuk memenuhi permintaan I/O. Disinilah diperlukan algoritma
penjadwalan disk agar dapat terjadi peningkatan kecepatan akses dan bandwidth.
Ada banyak algoritma yang digunakan dalam penjadwalan disk.
1.2. Manfaat dan Tujuan
Adapun manfaatnya adalah :
1.
Untuk mengetahui tentang penjadwal disk.
2. Sebagai bahan pembelajaran tentang sistem
operasi.
3. Menambah pengetahuan tentang Algoritma
Penjadwalan Disk.
Adapun Tujuannya
adalah :
1. Memperoleh nilai tugas Sistem Operasi.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi
penjadwalan disk.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi
algoritma penjadwalan disk.
1.3. Ruang Lingkup
Dalam pembahasan
ini membahas mengenai penjadwalan disk beserta
algoritma dan contohnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Struktur Disk
Penulisan
disk drive modern adalah dengan
menggunakan array satu dimensi blok
logika yang besar. Dengan menggunakan sistem pemetaan ini, kita dapat
setidaknya secara teoritis mengkonversikan sebuah logical block number ke penulisan disk gaya lama yang berisi nomor silinder, nomor track di silinder, dan nomor sektor
dalam track.
2.2. Magnetik Disk
Adalah
DASD yang pertama kali diciptakan oleh industri komputer. Penyimpanan Magnetik
adalah piranti yang sering banyak ditemukan pada sistem komputer modern. Pada
saat disk digunakan, motor drive
berputar dan memiliki kecepatan yang sangat tinggi.
Penggerak dalam disk disebut juga dengan motor
drive yang dapat memiliki kecepatan sekitar kurang lebih 60 putaran
perdetik. Kegiatan baca-tulis dilakukan read-write-head
yang di tempatkan diatas piringan.
Jenis Head dibedakan atas :
1. Fixed Head Disk
Menempati tiap-tiap track satu head, sehingga
mempercepat proses pembacaan dan perekaman.
2. Moving Head Disk
hanya memiliki satu head yang
berpindah-pindah mengakses dari satu track
ke track lain.
Beberapa teknologi Harddisk, antara lain :
1. Shock
Protection System (SPS)
Adalah sebuah energi guncangan akan
dinetralisir, maka head tidak ke
angkat ketika adanya guncangan. Karena head
dalam keadaan normal, sehingga tidak akan ada bad sector.
2. Self-Monitoring Analysis and Reporting (SMART)
Yaitu hard
disk dapat berinteraksi dengan komputer melalui perangkat lunak (software). Teknologi jenis ini sangat
bermanfaat bagi komputer yang memiliki data yang penting pada harddisk.
3. Solid State
Disk (SSD)
Teknologi
ini dapat dikatakan baru dikembangkan, dalam kinerja nya, tidak menggunakan
piringan magnetic untuk tempat menyimpan data. Akan tetapi
memakai Dynamic Random Access Memory. Teknlogi
jenis ini sangat disarankan untuk server dan server database.
4. Magnetore-sistive
(MR)
Teknologi Hardisk ini dikenal dengan
induktif head. Berfungsi sebagai read – write sekaligus diganti dengan magnetore-sistive (MR).
5. Partial
Response Maximum Likelihood (PRML)
Teknologi dalam bidang encoding dan koversi data saat read
– write.
6. Hot Swap
Proses pemasangan alat elektronik pada
suatu sistem yang bekerja.
7. Plug and
Play ATA
Teknologi yang melakukan konfigurasi
secara otomatis dan memudahkan pengaturan cukup menggunakan perangkat lunak
saja.
8. Environment
Protection Agency (EPA)
Adalah teknologi yang menghabiskan energi
cukup banyak seperti listrik dalam penggunaan Notebook dan Personal
Computer.
9. Error
Correction Code (ECC)
Adalah cara untuk mempercepat
transer data dari harddisk ke memori
utama.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengaksesan Lintas Disk pada Sistem Multi tata olah
1. Algoritma Pertama Tiba Pertama
Dilayani (PTPD/FCFS)
Penjadwalan
disk FCFS melayani permintaan sesuai dengan antrian dari banyak proses yang
meminta layanan. Secara umum algoritma FCFSini sangat adil walaupun ada
kelemahan dalam algoritma ini dalam hal kecepatannya yang lambat.
Proses
pengaksesan akan dimulai secara berurutan sesuai dengan urutan tiba atau
kedudukan antrian.
Contoh :
Diketahui
disk mempunyai 100 track dg nomor urut 0 – 99, dan antrian akses track dengan
saat awal 50 (letak head R/W)13, 46, 65, 27, 95, 9, 17, 53, 17, 1, 82, 2, 17,
82, 98, 7.
Rangkaian
Lintasan :
50 – 13 = 37
13 – 46 = 33
46 – 65 =
19
65 – 27 =
38
27 – 95 =
68
95 –
9 = 86
9
- 17 = 8
17 – 53
= 36
53 – 17 =
36
17 -
1 = 16
1
- 82 = 81
82 –
2 = 80
2
– 17 = 15
17 – 82 =
65
82 – 98 =
16
98
– 7 = 91
Total = 725 Lintasan.
2. Algoritma Pick Up
Pada algoritma ini hulu tulis baca
akan membaca atau menuju ke track yang terdapat pada urutan awal antrian,
sambil mengakses track yang dilalui. Mirip seperti metode PTPD, tetapi lintasan
yang dilewati dipungut/diambil, sehingga tidak perlu diakses lagi
Contoh :
diketahui antrian akses track dengan saat awal 50, 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9,
17, 52, 53, 17, 1, 82, 2 17, 98, 7
3. Algoritma Waktu Cari Terpendek
Dipertamakan (WCTD)
Proses dilaksanakan terhadap track yang terdekat dengan hulu baca tulis
(Shortest Seet Time First (SSTF)), diatas/bawah. kemudian mencari letak
track yang terdekat diatas/bawah dan seterusnya.
contoh : Diketahui antrian akses track dengan saat awal 50, 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7.
4. Algoritma Look
Sesuai
dengan namanya, algoritma ini seolah-olah seperti biasa "melihat".
algoritma ini memperbaiki kelemahan SCAN dengan cara melihat apakah di
depan arah pergerakannya masih ada permintaan lagi atau tidak.
contoh : Diketahui antrian akses track dengan saat awal 50, 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7.
Jumlah Lintasan
50-98
|
lintas
|
52,53,65,82,95 =43
|
98-1
|
lintas
|
46,27,17,13,9,2,1 =34
|
5. Algoritma Circular Look
Algoritma
ini berhasil memperbaiki kelemahan-kelemahan algoritma SCAN, C-SCAN, dan LOOK. Algoritma
C-LOOK memperbaiki kelemahan LOOK sama seperti algoritma C-SCAN memperbaiki
kelemahan SCAN, yaitu pada cara pergerakan disk
arm setelah mencapai silinder yang paling ujung. Dengan cara pergerakan
disk arm yang mengadaptasi keunggulan dari C-SCAN dan LOOK, algoritma ini bisa
mengurangi terjadinya starvation, dengan tetap menjaga efektifitas pergerakan disk arm.
Contoh :
Diketahui antrian akses track dengan saat awal 50,13, 46, 65, 27, 95, 82, 9,
17, 52, 53, 17, 1, 82, 2,17, 98, 7
6. Algoritma Scan
Algoritma
SCAN disebut juga algoritma lift/elevator,
pada algoritma ini hulu tulis baca
akan bergerak naik seperti pergerakan lift
Menuju track terbesar pada disk sambil mengakses antrian track yang dilalui,
kemudian turun menuju track terkecil pada disk sambil mengakses track yang
dilalui, dan track yang telah diakses tidak diakses lagi. Contoh : diketahui
antrian akses track dengan saat awal 50,13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53,
17, 1, 82, 2,17, 98, 7
7. Algoritma Circular Scan
Algoritma Circular SCAN (C-SCAN) merupakan hasil
modifikasi algoritma SCAN untuk mengurangi kemungkinan starvation yang bisa terjadi pada SCAN. Perbedaan C-SCAN dengan
SCAN hanya pada bagaimana pergerakan disk
arm setelah sampai ke salah satu silinderpaling ujung. Pada algoritma ini hulu tulis baca akan
bergerak naik seperti pergerakan lift Menuju track terbesar pada disk sambil
mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun menuju track terkecil
tetapi tidak mengakses track yang dilalui, baru pada saat naik akan mengakses
track yang belumdiakses. Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat
awal 50, 13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
Jumlah Lintasan :
50 – 52 = 2 lintasan
52 – 53 = 1 lintasan
53 – 65 = 12 lintasan
65 – 82 = 17 lintasan
82 – 95 = 13 lintasan
95 – 98 = 3 lintasan
98 – 99 = 1 lintasan
0 – 1 = 1 lintasan
1 – 2 = 1 lintasan
2 – 7 = 5 lintasan
7 – 9 = 2 lintasan
9 – 13 = 4 lintasan
13 – 17 = 4 lintasan
17 – 27 =10 lintasan
27 – 46 = 19 lintasan
Total = 194 Lintasan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.
Kesimpulan
Struktur disk
merupakan suatu hal yang penting bagi penyimpanan informasi. Sistem komputer
modern menggunakan disk sebagai media penyimpanan sekunder. Penulisan disk drive modern adalah dengan
menggunakan array atu dimensi blok logika yang besar. Dengan algoritma penjadwalan
yang mana pun, kinerja sistemsangat tergantung pada jumlahdan tipe permintaan.
Sebagai contoh, kita hanya memiliki satu
permintaan maka semua algoritma penjadwalan akan dipaksa bertindak sama.